Pengguna Line Di Indonesia

  • Diterbitkan : 09 May 2024

Pengguna Line Di Indonesia. Aplikasi pesan instan Line memiliki 178 juta pengguna aktif bulanan (monthly active users/MAU) secara global pada 2021, menurut laporan Business of Apps. Jumlah itu naik 5,32% dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) sekaligus menjadi rekor tertinggi sepanjang riwayatnya.

Empat pasar utama Line pada 2021 adalah Indonesia, Jepang, Taiwan, dan Thailand, yang mencakup sekitar 75% dari total pengguna aktif bulanan mereka. Secara tren, jumlah pengguna aktif bulanan Line cenderung meningkat dalam 7 tahun terakhir seperti terlihat pada grafik. Pada 2014 pengguna aktif bulanannya masih 83 juta.

Kemudian pada 2015 naik jadi 121 juta pengguna, naik lagi menjadi 143 juta pengguna pada 2016, dan menjadi 169 juta pengguna pada 2017. Teranyar, Line dikabarkan bakal menutup platform berita Line Today di Indonesia mulai 6 Juli 2022. Layanan berita tersebut bakal disetop lantaran perseroan akan berfokus mengembangkan bisnis teknologi keuangan di Indonesia. (Baca: WhatsApp, Aplikasi Pesan Instan Paling Banyak Digunakan di Dunia).

Pengaruh perceived usefulness dan perceived ease of use terhadap behavioral intention dengan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) pada pengguna Instant Messaging LINE di Indonesia

Di antara berbagai instant messaging yang kini ada, LINE merupakan salah satu instant messaging yang menarik untuk diteliti dengan pesatnya pertumbuhan pengguna dan keunggulannya dibanding WhatsApp dan Blackberry. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perceived usefulness dan perceived ease of use terhadap behavioral intention pada pengguna instant messaging LINE di Indonesia.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan analisis data deskriptif dan kausal, responden yang diteliti dalam penelitian ini berjumlah 400 pengguna instant messaging LINE di Indonesia dengan teknik sampling insidental. Hasil penelitian menunjukan bahwa perceived usefulness berada pada posisi angka 75,81% dengan kategori tinggi, perceived ease of use berada pada posisi angka 81,43% dengan kategori tinggi, behavioral intention berada pada posisi 79,52% dengan kategori tinggi, perceived usefulness berpengaruh signifikan terhadap behavioral intention sebesar 18,83%, perveived ease of use berpengaruh signifikan terhadap behavioral intention sebesar 36,84% serta perceived usefulness dan perceived ease of use berpengaruh signifikan terhadap behavioral inteniton sebesar 55,7%.

KAI Commuter

Pengguna Line Di Indonesia. KAI Commuter

Tren Kenaikan Pengguna KRL Pada Hari Kerja, KAI Commuter Ajak Jaga Keselamatan dan Keselamatan Bersama Dalam Menggunakan Commuter Line - Dukung Timnas, KAI Commuter Juga Mengadakan Nobar di Stasiun BNI City.

Resmi Tutup, Ini Chat Terakhir dari Line Today

Pengguna Line Di Indonesia. Resmi Tutup, Ini Chat Terakhir dari Line Today

Pihak Line juga mengirimkan pesan terakhir dari layanan agregator berita tersebut. "Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, LINE terus berinovasi untuk mengembangkan diri ke arah teknologi-teknologi baru seperti teknologi keuangan atau fintech, Al, blockchain, dan NFT," tulis Line, dikutip Kamis (7/7/2022).

strategi bisnis yang baru ini memaksa kami untuk mengambil keputusan menonaktifkan layanan LINE TODAY di Indonesia per tanggal 6 Juli 2022". Dalam chat terakhir itu, perusahaan berterima kasih karena para mitra membantu membangun layanan tersebut. "Kata-kata tidak dapat menggambarkan betapa berharganya memiliki mitra bisnis dan bekerja bersama Anda selama bertahun-tahun ini. Beberapa diantara pengguna juga menyatakan kaget baru mengetahui Line Today ditutup operasional.

Pengguna Aplikasi LINE di Indonesia Didominasi Remaja

Pengguna Line Di Indonesia. Pengguna Aplikasi LINE di Indonesia Didominasi Remaja

iPrice Group memperoleh pendanaan seri B sebesar US$ 10 juta atau sekitar Rp 142,7 miliar (kurs Rp 14.273 per dolar AS) untuk pengembangan bisnisnya.

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Line (ditulis dengan huruf kapital) adalah aplikasi pengirim pesan instan gratis yang dapat digunakan pada berbagai perangkat elektronik, seperti telepon cerdas, tablet, dan komputer. [18] Layanan ini telah diperluas ke BlackBerry OS (Agustus 2012)[butuh rujukan], Nokia Asha (Asia dan Oceania, Maret 2013),[19] Windows Phone (Juli 2013),[20] Firefox OS (Februari 2014),[21] tablet iOS (Oktober 2014), dan sebagai Aplikasi Peramban Chrome (melalui Toko Web Chrome). Line juga resmi meluncurkan aplikasi yang dapat digunakan pada perangkat macOS dan Windows.

Line adalah aplikasi yang bekerja pada banyak platform dan memiliki akses melalui komputer pribadi (Windows atau macOS). Aplikasi ini juga memiliki fitur untuk menambah teman melalui penggunaan kode QR, Line ID, dan dengan menggoyangkan ponsel secara bersamaan. Line Taxi diluncurkan pada bulan Januari 2015 yang bekerja sama dengan perusahaan taksi lokal, Nihon Kotsu, di Jepang.

Bank ini ditujukan kepada Anak Muda mengingat kartu debit merupakan karakter dari Line seperti Brown, Cony dan Sally.

Kominfo : Pengguna Internet di Indonesia 63 Juta Orang

Pengguna Line Di Indonesia. Kominfo : Pengguna Internet di Indonesia 63 Juta Orang

Jakarta,Kominfo – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Indonesia menempati peringkat 4 pengguna Facebook terbesar setelah USA, Brazil, dan India.

Menurut Sembiring, di era globalisasi, perkembangan telekomunikasi dan informatika (IT) sudah begitu pesat. Posisi Indonesia hanya kalah dari USA, Brazil, Jepang dan Inggris,” ujarnya.

Menurut data dari Webershandwick, perusahaan public relations dan pemberi layanan jasa komunikasi, untuk wilayah Indonesia ada sekitar 65 juta pengguna Facebook aktif. Twitter menjadi salah satu jejaring sosial paling besar di dunia sehingga mampu meraup keuntungan mencapai USD 145 juta. Sangat disayangkan apabila perkembangan dan kemajuan teknologi internet ini hanya digunakan untuk sekadar update status atau juga saling menimpali komentar atau foto yang diunggah ke Facebook dan Twitter. “Seharusnya, kemajuan teknologi internet dapat lebih digali dan dimanfaatkan lebih dalam lagi agar nantinya Indonesia tidak hanya menjadi pengekor dari penemuan-penemuan luar dan dapat juga bersaing dengan negara lainnya,” ujar Sembiring.